Senin, 21 Desember 2009

Tugas PO

Efek Rumah Kaca / Green House Effect
Disarikan dari http://lasonearth.wordpress.com/makalah/efek-rumah-kaca-green-house-effect/

PENDAHULUAN
Keadaan suhu di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab makin panasnya suhu bumi – karena tidak seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh msin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.
Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di Eropa terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.

PEMBAHASAN

A. Pengenalan Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan ini diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.
Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.
Dalam skala yang lebih kecil – hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca. Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau ”green house effect”. Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau ”green house gases”.

B. Pengaruh Rumah Kaca
Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dari pembusukan – mengabsorpsikan sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer.
Sebagian besar sisanya akan diabsorpsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar yang diabsorpsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin. Sinar dengan panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorpsikan oleh karbon dioksida atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer akan meningkat. Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat sinar dengan panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkat. Keadaan inilah yang disebut pengaruh rumah kaca.
Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan dari pencemaran udara berbentuk gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca. Karbon dioksida mempunyai sifat menyerap sinar (panas) matahari yaitu sinar inframerah – sehingga temperatur udara menjadi lebih tinggi karenanya. Apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh permukaan bumi, temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan di puncak-puncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik.

C. Mekanisme Terjadinya
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.

D. Dampak Rumah Kaca
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diabsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

E. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca
Banyak hal gampang yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan uang untuk bayar listrik, juga mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar. Rajin-rajin memanggil tukang servis AC. Carpooling atau berangkat bareng teman atau keluarga ke sekolah, tempat les, atau mal. Selain mengurangi kemacetan, kita juga menghemat energi. Saat mencetak tugas, usahakan memakai dua sisi kertas. Plastik adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Kalau dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik saat belanja harus dikurangi. Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba deh pakai tas karton atau tas kanvas.


PENUTUP

Kesimpulan
1. Efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu bumi – sehingga mempengaruhi iklim secara global.
2. Namun demikian, efek rumah kaca juga berdampak positif, seperti tetap berlangsungnya kegiatan pertanian pada musim dingin oleh orang-orang Eropa.
3. Efek rumah kaca menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya yang menyebabkan kerugian pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Efek
http://nagasundani.blogsome.com/2005/05/09/efek-rumah-kaca-buruk-jika/trackback/

11 komentar:

erwin UNLAM mengatakan...

Berikan komentar artikel ini dari sisi dampak terhadap lautan

Risha Deviana mengatakan...

Risha Deviana
G1B107026





Diketahui efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi.
Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
dan pemanasan global
akibat emisi gas CO2 sangatlah
besar. Dengan temperatur yang
lebih tinggi, terdapat energi yang
lebih besar untuk mendorong
sistem iklim bumi. Pada gilirannya
menimbulkan kejadiankejadian
cuaca yang lebih ganas.
Tak terkecuali, kerusakan yang
luar biasa akan terjadi pada
ekosistem perairan laut.
Implikasinya sampai kegagalan
tanam dan penyebaran penyakit
endemik.
dan kita tau Wilayah Indonesia mencakupi
sebagian kawasan segitiga terumbu
karang,serta mangrove.
dan bila suhu permukaan bumi meningkat maka Mencairnya es di kutub akan
meningkatkan permukaan air laut
secara drastis yang berakibat
kawasan pulau kecil dan pesisir
makin tenggelam serta terganggunya
kehidupan keanekaragaman
hayati laut,Laju sedimentasi akan menutupi
kawasan terumbu karang dan
kurangnya intensitas cahaya
matahari yang masuk ke perairan
akibat kekeruhan berdampak
negatif bagi lingkungan laut.
Salah satunya, terjadi tingkat
keasaman pada air laut yang
bersifat korosif mengakibatkan
terjadi pemudaran (bleaching)
dan tingginya suspensi sedimen
yang terangkut dapat menyebabkan
terganggunya pertumbuhan
bahkan kematian yang berskala
luas.


Terimakasih. ^_^

DWI MAILANI mengatakan...

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diabsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
efek rumah kaca bagi perikana yaitu sangat berpengaruh karena suhu air meningkat, akibat suhu air meningkat mengakibatkan oksigen menurun yang disubut anoksid. apabila oksigen menurun maka mengakibatkan matinya beberapa spesies ikan dan tumbuhan air sperti rumput laut, dll. dan apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh permukaan bumi, temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan di puncak-puncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik dan menyebabkan air di pesisir pantai naik. hal ini sangat berpengaruh terhadap pembudidayaan ikan di sekitar pesisir pantai.

Yusuf Al_Anjiriunae mengatakan...

efek rumah kaca dan pemanasan global yang terjadi sekarang yang dampaknya terlihat jelas khususnya terhadap perairan laut memang di akibatkan dari kenaikan suhu yang hampir merata di seluruh wilayah di dunia.
Efek rumah kaca ini di akibatkan oleh adanya aktifitas manusia yang tidak terkontrol, pembabatan hutan yang melampaui batas dan akibat dari sisa hasil pembakaran bahan bakar dari pabrik - pabrik dan kendaraan bermotor lainnya.

# gas karbondioksida hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terkendali dan melampaui batas sekarang ini mengakibatkan rusaknya lapisan ozon di atmosfer, hal ini lah yang menyebabkan suhu di bumi meningkat, karena radiasi sinar matahari yang menuju bumi tidak terserap secara baik di lapisan atmozfer dan ozon mengakibatkan sinar tersebut langsung menuju permukaan bumi sedangkan filter sinar matahari yang ada di bumi seperti hutan/tumbuhan lainnya sudah sangat jarang pertumbuhannya akibat dari pembabatan liar, gedung - gedung pencakar langit dan permukiman yang menyebar luas itulah menyebabkan penyerapan (filter) radiasi sinar mataharinya menjadi sangat buruk, sehingga radiasi sinar matahari tersebut di apntulkan lagi ke atmosfer dalam bentuk inframerah, namun pada lapisan atmosfer sinar inframerah ini tidak terserap dengan baik oleh gas - gas yang ada di atmosfer serta tidak dapat pula melewati lapisan atmosfer tersebut sehingga sinar ini kembali di pancarkan lagi ke permukaan bumi(air, tanah, tumbuhan). akibatnya terjadilah peningkatan suhu yang drastis pada permukaan bumi dan hal ini dapat menyebabkan mencairnya bungkahan - bungkahan es di kutup utara dan selatan serta di atas pegunungan - pengunungan yang tinggi, maka akibat dari pencairan yang terjadi terus - menerus inilah meningkatnya debit air di laut.
fenomena di atas yang akibatnya dapat menyebabkan rusaknya ekologi laut karena akan banyak pulau - pulau yang tenggelam, sektor budidaya di laut/ pinggir pantai akan terganggu karena kenaikan permukaan air tadi. habitat asli dari ikan - ikan sebagi sumberdaya laut pun nantinya bisa rusak atau bahkan musnah.
Hal ini akan berdampak pada usaha produk perikanan baik laut maupun di daerah pesisir dan juga akan berdampak pada tingkat kesejahteraan hidup para nelayan.

terima kasih. Wassalam.

hasan mengatakan...

Penyebab :
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.


Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi

Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida , nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

Akibat :
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

INDRA PERMANA mengatakan...

Efek Rumah kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada kenyataanya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca.

Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah KAca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Semua proses itulah yang disebut Efek Rumah Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari efek rumah kaca.

DWI MAILANI mengatakan...

pa tugas ada lagi kah. lumayan pak buat nambah nilai.hehe

priesendha mengatakan...

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer, lautan dan daratan bumi. Suhu rata0rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74-0,18 derajat celcius selama kurun waktu seratus tahun terakhir.
Ketika atmosfer menghangat maka lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikan tinggi muka laut. Pemanasan juga akan banyak mencairkan es di kutub terutama daerah sekitar Greenland, yang juga akan memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad ke 20, dan para ilmuwan IPPC ( Intergovernmental Panel On Climate Change ) mempredisikan peningkatan lebih lanjut 9-88 cm pada abad ke 21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, menenggelamkan 17,5 persen daerah Bangladesh, dan masih banyak lagi pulau-pulau lainnya. Selain itu erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir juga akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai maka banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya sedangkan daerah-daerah miskin mungkin hanya akan dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai tersebut.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm akan menenggelamkan sebagian rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Bahkan rawa-rawa baru juga akan terbentuk tetapi di area perkotaan dan daerah yang baru di bangun. Kenaikan tinggi muka laut juag akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Jadi, kesimpulan dari dampak efek rumah kaca terhadap lautan adalah :
- meningkatkan suhu air laut sehingga air laut menjadi mengembang.
- memperbesar volume dan menaikan tinggi muka lautan.
- mempengaruhi ekosistem pantai dan kehidupan di daerah pantai.
- berdampak besar terhadap negara Kepulauan seperti Indonesia, karena akan menenggelamkan pulau-pulau kecil yang ada di negara tersebut.

Thank"s By endha...

Siti Maghfirah mengatakan...

EFEK RUMAH KACA

Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran sederhana terjadinya efek rumah kaca (ERK).

Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi yang disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.

Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya.

Efek rumah kaca bagi perikanan sangat berpengaruh karena suhu air meningkat sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pembudidayaan ikan di sekitar pesisir pantai.

Para ahli sudah setuju bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengurangi rumah efek kaca atau yang disebut dengan gas-gas rumah kaca (GRK) yaitu:
1. Nonton TV
2. Memasang AC
3. Menyalakan Lampu
4. Menggunakan
5. Pengering Rambut
6. Mengendarai Mobil
7. Bermain Video Game
8. Menyalakan Radio
9. Mencuci/Mengeringkan Pakaian dengan Mesin
10.Menggunakan Microwave / Oven

Kita telah membantu melepaskan Gas Rumah Kaca ke udara.
Mengapa?????
Karena setiap kali kita melakukan hal-hal tersebut, kita membutuhkan tenaga listrik dan listrik dihasilkan melalui pembangkit listrik (power plant) yang sebagian besar menggunakan batubara dan minyak bumi. Sekali lagi, membakar batubara dan minyak bumi menghasilkan gas rumah kaca.

Hal-hal lain yang menyebabkan kita membantu melepaskan GRK ke udara :
1. Membuang sampah ke tempat penimbunan sampah menghasilkan metana. Metana juga dihasilkan dari limbah binatang yang dipelihara untuk menyuplai kebutuhan susu dan daging (seperti sapi) dan juga dari pertambangan Batubara;
2. Mengendarai mobil
3. Menggunakan/membeli barang-barang produksi pabrik karena proses produksinya melepas GRK ke udara.

Siti Maghfirah mengatakan...

Sambungan....
BUMI TANPA RUMAH EFEK KACA

Apa yang akan terjadi bila bumi kita tanpa efek rumah kaca, maka bumi akan seperti planet Mars. Mars tidak memiliki atmosfer yang cukup tebal untuk mempertahankan panas Matahari, di sana sangat dingin sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan. Astagfirullah...

Jadi, kita sebagai manusia hanya bisa bersyukur dan berterimakasih Kepada Allah SWT, karena dengan efek rumah kaca bumi kita bisa tetap hangat, tidak membeku dan kita bisa tetap hidup.

Terimakasih atas kesempatannya untuk memberikan komentar...
Trimakasih juga karena dengan cara ini akan menambahkan wawasan kepada kami, baik cara memberikan komentar maupun memahami materi-materi yang dipaparkan.
Semoga bermanfaat, Amien.....

dewi susanti mengatakan...

Keadaan dunia sekarang ini,memang perubahan yang sangat nyata terlaihat dan kita rasakan dikarenakan adanya cuaca yang ekstrem dalam hal ini salah satunya, yaitu: "efek rumah kaca" yang terjadi baik secara alami maupun karena dampak dari aktifitas manusia itu sendiri.

Efek rumah kaca. Hal ini memang sangat berbahaya untuk kehidupan ya walaupun ada juga manfaatnya dari efek rumah kaca tersebut,namun dampak dari efek rumah kaca yang terjadi sekarang yang dampaknya terlihat jelas khususnya terhadap perairan laut memang di akibatkan dari kenaikan suhu yang hampir merata di seluruh wilayah di dunia.
Bumi memperolah sebagian besar energi dari pembakaran bahan bakar fosil yang berupa pembakaran minyak bumi, arang dan gas bumi. pada saat pembakaran ketiga bahan bakar tersebut yang terjadi secara terus - menerus dan tanpa adanya kebijaksanaan dari para pelaku, maka hal ini juga akan menyebabkan gas sisa, seperti karbondioksida yang melimpah, sedangkan filter alaminya maupun buatan kalu pun ada sekarang ini sangat kurang, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara daya serap dengan gasa sisa yang di hasilkan.hal ini lah yang emungkinkan terjadinya efek rumah kaca.

Efek rumah kaca ini, jika di ibarat kan seperti cahaya panas yang menembus ruangan hampa sehingga ketika ruangan tersebut di masuki oleh energi panas dari cahaya tersebut maka akan tyerkurung dan tak dapat keluar sepenuhnya sehingga suhunya meningkat,
pengaruhnya terhadap lautan menurut saya memaang perlu di pertimbangkan dengan sangat seksama karena sekarang ini lapisan - lapisan es di kutup utara dan selatan sudah mulai meleleh dan menipis, akibat dari pengaruh iklim yang ekstrem terhadap bumi,karena suhu di sana terus mengalami peningkatan. Hal ini karena energi panas matahari yang di pancarkan kebumi tidak dapat terserap secara baik pada lapisan ozon. akibatnya energi panas langsung menyinari permukaan bumi, dan karena hutan - hutan banyak yang di tebang oleh orang tak bertanggung jawab, akhirnya daya serap bumi terhadap energi tersebut terbatas, sehingga panas ini tadi di pantulkan lagi ke atmosfer oleh bimu dan awan dalam wujud sinar infra merah, namun di lapisan Atmosfer juga tak terserap dengan baik, sebagian energi tidak dapat menembus lapisan atmosfer, sehingga di pantulkan lagi sinar infra merah tersebut kebumi, sehingga suhu bumi terus meningkat.
dampaknya terhapa lautan kita, debit air akan meningkat memungkinkan nantinya membuat sebagian pulau - pulau tenggelam dan hilang, iniakan berpengaruh pada distribusi ikan di laut, ikan - ikan akan pergi ke tempt - tempat yang aman dan bisa mereka jadikan tempat berlindung, berkembang biak dan makan. bagi ian yang tak dapat menyeseuaikan dengan keadaan alam yang baru akan mati, inilah yang menyebabkan ikan akan makin dan makin berkurang tiap saat.

terimakasih. pa. mf ulun terlambat mengomentarinya. Wassalam.